Menurut buku yang saya baca service
excellence merupakan bentuk interaksi antara perusahaan dengan para
pelanggannya,dengan harapan pelanggan puas dan loyal terhadap perusaan.Pada
dasarnya,service excellence dapat
menjadi faktor pembeda antara satu perusahaan dengan para pesaingnya.Faktor
pembeda ini memang diperlukan karena ada banyak perusahaan dalam satu industri
yang memiliki karakteristik produk yang sama.
Setelah saya membaca buku yg berjudul “Not Just a Smile” tentang service excellence (Pelayanan prima)
saya jadi sering memerhatikan di sekitar perusahaan terutama di bidang
pelayanannya,memang perusahaan merancang service
excellence melalui beberapa tahapan tapi sering kali tidak mereka sadari
apakah sudah diterapkan dengan baik sesuai budaya,visi maupun misi sebuah
perusahaan yang didirikan,terkadang dari atasan atau manager sudah sesuai
dengan visi,misi dan budaya tapi dari segi karyawannya yang belum atau bahkan
belum menerapkannya misalnya sebuah perusahaan harus tersenyum apabila
pelanggan ataupun memberikan sapaan yang sudah ditentukan oleh perusahaan
tetapi karyawannya tidak tersenyum dan menyapa dengan ramah,hal ini dapat
dijadikan sebuah kesalahan sehingga dapat merusak nama baik perusahaan melalui
pelanggan yg tidak disambut dengan baik yang kemudian pelanggan tersebut akan
bercerita kepada orang lain dari mulut ke mulut sehingga dapat diketahui yang
mana perusahaan yang sudah menerapakan dan memberikan pelayanan dengan baik dan
yang mana yg tidak menerapkannya.Beragam tolok ukur pelayanan prima dalam buku
yang baca terdapat profesionalisme,kelengkapan produk atau
layanan,ketepatan,kecepatan,lingkungan yang nyaman,keramahan,keamanan.Suatu
pelayanan yang berkualitas tidak dapat dilakukan dalam waktu yang instan.Suatu
hari saya pernah menjumpai pelayan sebuah toko sepatu yang sama sekali dapat
dikatakan tidak pantas menjadi pelayan toko sepatu,ketika itu saya bersama
teman saya melihat sepatu yang awalnya saya akan membeli sepatu tersebut tetapi
setelah mendapat sambutan dengan mimik wajah seperti orang yang kesal dan marah
kemudian menjawab pertanyaan saya dengan nada kasar dan menurut saya tidak
sopan saya mengurungkan niat saya untuk membeli dan segera meninggalkan toko
tersebut,dari hal ini saya menjadi sadar proses mulut ke mulut atau word of mouth ini tanpa kita sadari
dapat mengakibatkan dua hal dimana bisa pernyataan negatif yang dapat
mempersulit perusahaan dan bisa juga pernyataan positif yang dapat mempermudah
perusahaan untuk memperluas usahanya,inilah pentingnya pelayanan prima yg harus
diterapkan sesuai budaya,visi serta misi perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar